JellyPages.com

Thursday, December 8, 2011

Redaksi Lensa KaltimPost

0 comments

Ya sempat iseng ngikut - ngikut masukin photo ke rubrik lensa di halaman surat kabar harian di kota tercinta a.k.a Kaltimpost.. eh tidak di sangka - sangka ternyata photo2 iseng tersebut dimuat juga di Kaltimpost rubrik lensa yang merupkan rubrik khusus di harian ini setiap hari minggu.. ok melalui postingan kali ini saya akan coba mengeshare photo2 yang sdah dimuat tersebut :D.. enjoy guys ;)


Masjid Putra
Source: http://www.flickr.com/photos/majim16/5876088326/in/photostream



Putrajaya View
Source: http://www.flickr.com/photos/majim16/5876088434/in/photostream


Jimbaran Balikpapan
Source: http://www.flickr.com/photos/majim16/5875527873/in/photostream


Kemala Boat
Source: http://www.flickr.com/photos/majim16/5876087744/in/photostream



Jembatan Putra
Source: http://www.flickr.com/photos/majim16/5875527013/in/photostream

Read More......

Oqdah Chicken With Humus and Rice

0 comments

Yeah.. sounds weird when we read the title.. But that was the fact man :)).. After went to Pudu last week with my Iranian friends and one Indonesian friends.. We went up to the Yemeni Restaurant in the South City Plaza area near the Serdang Mines Plaza in Kuala Lumpur..

After the long discussion about the place for lunch,, Finally we choose the arabian restaurant.. The reason is my friends want to take arabian bread as his lunch and we as Indonesian just follow him and hope to can try another menu from other worlds :D.. And at the last,, we just realize if we choose the right decision about "wisata kuliner".. :))


As what my friends planned before in the way went to those restaurant, he directly choose the arabian bread menu with Humus.. Then goes for me and my Indonesian friends turn to choose the menu that we want to ate.. Finally,, only blinking eyes that can we shown to the waitress :))..
Some of them in the menu list are the new food name for us.. then finally because of our Indonesian stomach we choose the menu with rice name in the back XD.. and I had chosen "Fried Egg Chicken with Humus and Rice" for my lunch and my Indonesian friends choose "Fried Egg Lamb with Humus and Rice" for his lunch..

......
..... ..... .....
..............................
(After 10 minutes)



Yeay, finally those foods arrived in our table.. And Wow.. Only Excited expression that we can shown to that food.. Big portion of lunch with a very very beautiful smell :))..

Ok no need to talk much again and directly we devour that food.. In the first spoon of the rice.. It feel so yummy and tasty man.. "Kalau bilang pak Bondan : Maknyus :))"

Then goes to the fried egg chicken, ok this part "tidak bisa dilukiskan dengan kata - kata" yang jelas kalau pakcek hanif bilang rasanya "Nangiiisssss" XD..

Ok maybe some of u guys asking,, then when is the humus part? :)).. take it easy man.. ok I told u this part.. Humus actually is like a sauce original from Saudi Arabia. It feels tasteless or flat in our Indonesian mouth but it very nice when we combine with all the rice and the friend egg.. But over all this food is really nice and worth with its pirce (RM.15) :))

By the way,, here some tips or recipe to make humus sauce (Student Version):

1 cups dried chickpeas (the smallest you can find)
1/2 cup tahini
juice from 1 squeezed lemons
1-2 garlic cloves
1/2 teaspoon cumin
1 tablespoon + 1/8-1/4 teaspoon baking soda
salt
olive oil
parsley

At the end we just blend it together :D.. hehehehe

Source: http://humus101.com/EN/2006/10/14/hummus-recipe/

*if we want the taste to be more tasty we can add a little bit of salt inside it :D

Read More......

Sunday, December 4, 2011

Menyimak Cara Malaysia Mengembangkan Bandara

0 comments

Ayey, setelah sekian lama akhirnya ke updet juga ini blog :)).. sorry buat para pembaca setia dikarenakan adanya kesibukan yang amat padet dimulai dari internship, presntasi dan proposal FYP jdilah baru kesempatan membuatnya sekarang.. Yap issue pertama yang akan di bahas dsni adalah tentang makin tidak layaknya kondisi bandara International Soekarno Hatta atau lebih biasa dikenal dengan kata cengkareng. Akhir2 ini banyak sekali kritik yang ditujukan kepada bandara ini yang memang digunakan sebagai pintu masuk menuju Indonesia kita tercinta.

Bicara soal kondisi Bandara Soekarno-Hatta yang kini "darurat" karena perencanaannya yang tidak jauh beberapa dekade ke depan. Sedikitnya, bandara yang beroperasi sejak tahun 1985 itu tidak disiapkan untuk kemungkinan dikembangkan lebih luas di saat penumpang kian bertambah.





Soal perencanaan pembangunan infrastruktur seperti bandara, mungkin perlu menyimak dari apa yang dilakukan Malaysia. Negara tetangga ini punya visi lebih jauh dalam membangun bandara. Dengan dukungan bandara sebagai gerbang utama, kunjungan turis asing ke Malaysia mencapai 24,6 juta orang. Indonesia baru kedatangan 7 juta turis.



Alhasil, maskapai Malaysia pun terbang "lebih tinggi". AirAsia kini merajai langit Asia Tenggara dan mulai merambah Asia, Australia, hingga Eropa. Maskapai Indonesia juga sudah terbang ke Timur Tengah dan Asia. Namun, bakal lebih sibuk apabila ditunjang bandara yang memadai.

Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) disiapkan matang. Jauh-jauh hari mereka telah mematok lahan sawit 10.000 hektar untuk pengembangan ke depan. Soekarno-Hatta sebenarnya juga bisa karena dulu hanya lahan pertanian dan rawa-rawa. Tapi mengapa hanya mematok 1.740 hektar lahan?

Saat beroperasi Juni 1998, kapasitas KLIA disiapkan untuk 25 juta penumpang per tahun. Namun, delapan tahun berselang, kapasitasnya ditambah 15 juta orang per tahun dengan beroperasinya Kuala Lumpur Low Cost Carrier Terminal.



Positifnya, sebelum KLIA menjadi ”darurat”, Malaysia Airports Holding Bhd (MAHB) segera membangun KLIA2 di barat daya terminal utama. Antisipasi yang tepat.

KLIA2 didesain menjadi terminal maskapai berbiaya rendah terbesar di Asia Tenggara berkapasitas 45 juta penumpang per tahun. Setara dengan total penumpang Soekarno-Hatta saat ini.

Dibangun sejak Agustus 2010, KLIA2 kini sudah 42 persen rampung dari target selesai April 2013. Pengoperasian mundur dari target awal Oktober 2012 disebabkan adanya pengembangan dari luas semula. Biayanya juga membengkak.

Biaya investasi menjadi 3,8 miliar ringgit (setara Rp 11,4 triliun), membuat luas terminal KLIA2 mencapai 257.000 meter persegi. Ada landasan pacu ketiga, menara kontrol baru, dan aerobridges, jembatan antarterminal di mana pesawat dapat melintas di bawahnya.

AirAsia akan menjadikan KLIA2 sebagai markas besar. Dan mereka menuntut fully automated baggage system supaya urusan bagasi lebih terkoordinasi tanpa campur tangan manual petugas. MAHB langsung menyetujuinya. AirAsia juga minta pajak rendah bagi penumpang, tarif parkir pesawat murah.



Pemerintah dan pengelola bandara seperti Angkasa Pura pantas menyimak dan bertindak seperti apa yang terjadi di Malaysia ini.

Sumber: Kompas.com

Read More......